KONSULTAN BISNIS MANAJEMEN
KONSULTAN HOTEL & RESTORAN
TERNAMA, +62 0813-9864-6177. Tips Mengatasi Karyawan Susah Diatur.
Konsultan Bisnis, Konsultan Hotel, Konsultan Bisnis Hotel, Tindakan Dalam Mengelola Kinerja Karyawan, Mengelola Kinerja Karyawan, Konsultan Bisnis Perhotelan, Mengelola Disiplin Karyawan, Konsultan Hotel Surabaya, Konsultan Bisnis Yogyakarta, Konsultan Hotel Semarang.
TERNAMA, +62 0813-9864-6177. Tips Mengatasi Karyawan Susah Diatur.
Konsultan Bisnis, Konsultan Hotel, Konsultan Bisnis Hotel, Tindakan Dalam Mengelola Kinerja Karyawan, Mengelola Kinerja Karyawan, Konsultan Bisnis Perhotelan, Mengelola Disiplin Karyawan, Konsultan Hotel Surabaya, Konsultan Bisnis Yogyakarta, Konsultan Hotel Semarang.
Mengatasi Karyawan Susah Diatur - Bisa jadi sebagian para Karyawan dalam suatu perusahaan begitu senangnya bekerja, sementara sebagian lainnya tidak. Mengapa ada yang sulit atau kurang bergairah bahkan sebagai penganggu suasana kerja. Misalnya sulit mengerti dan memahami kehendak pimpinan, sulit diatur, sulit bekerjasama, sulit untuk disiplin, sulit bekerja rapih, dsb. Berdasarkan hal itu maka ada beberapa tipe karyawan yang tergolong sulit antara lain adalah pengertak atau pengganggu, pengeluh, penunda pekerjaan, sok mengetahui segalanya, pendiam, apatis, sensitif berlebihan dan manipulator.
Namun banyak juga dari karyawan bias
mengatakan yang sulit sebenarnya manajer pegawai, bukan karyawan.
Kalau terjadi saling
mencurigai maka berarti ada yang salah dalam perusahaan, pribadi pimpinan, dan
juga pribadi karyawan. Artinya dilihat dari sisi perusahaan dan pimpinan ada
suasana kerja yang tidak menyenangkan. Apakah karena faktor gaya kepemimpinan,
imbalan, atau fasilitas kerja. Sementara dari pribadi
karyawan berarti ada motivasi dan kepuasan kerja yang kurang. Kalau hal itu
dibiarkan maka pada gilirannya akan menimbulkan kinerja karyawan dan perusahaan
yang rendah.
Mengapa
strategi meningkatkan produktivitas kerja karyawan sangatlah penting untuk Anda
pikirkan? Produktivitas karyawan adalah tumpuan utama dalam bisnis Anda. Tanpa karyawan yang produktif, bisnis Anda beresiko
macet atau bahkan berhenti. Bayangkan jika tim marketing yang
harusnya melakukan penjualan tiba-tiba bolos selama berminggu-minggu. Tentu,
omzet bisnis Anda akan menurun secara perlahan.
Atau, customer service Anda
yang harusnya melayani pelanggan secara ramah, tiba-tiba bekerja
setengah-setengah dan meluapkan amarah ketika menerima komplain dari pelanggan.
Tentu citra perusahaan Anda akan turun di mata pelanggan.
Ingat: buruknya kinerja karyawan akan berpengaruh
buruk terhadap roda bisnis yang Anda jalankan. Karena itulah, memacu semangat dan produktifitas karyawan menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan.
Sebelum
menjelaskan strategi meningkatkan produktivitas karyawan, coba Anda analisis kira –
kira karyawan Anda termasuk karyawan produktif atau sebaliknya
1. Produktivitas Karyawan
Berdasarkan Kehadiran
Ciri
utama karyawan yang produktif dapat dilihat dari laporan kehadirannya. Jika
terbebas dari bolos, otomatis karyawan tersebut berpeluang memiliki
produktifitas kerja yang tinggi. Sebaliknya, Anda berhak curiga jika
dalam 1 bulan karyawan Anda sering izin dengan berbagai macam alasan, lalu
ditambah dengan bolos (tanpa keterangan) selama berhari-hari.
Waspadalah,
karena laporan kehadiran seperti ini adalah salah satu tanda karyawan yang
tidak produktif.
Mulailah bersikap tegas jika karyawan Anda sering izin dan
bolos kerja tanpa alasan yang masuk akal.
2. Produktivitas Karyawan
Berdasarkan Kedisiplinan Menggunakan Jam Kerja
Laporan
kehadiran yang terbebas dari izin atau bolos sebenarnya belum menjamin
produktivitas karyawan secara penuh. Anda juga harus melihat bagaimana
kedisiplinan mereka dalam menggunakan jam kerja. Apakah mereka selalu datang ke
kantor tepat waktu? Apakah mereka menggunakan jam istirahat secara bijak?
Apakah mereka puang kerja pada waktu yang tepat?
Tiga
pertanyaan tersebut juga harus Anda perhatikan.
Percuma
saja karyawan Anda selalu hadir ke tempat hotel, tapi setiap hari selalu terlambat
dan pulang lebih cepat. Tentu hasil kerjanya patut dipertanyakan. Kebiasaan karyawan yang tidak disiplin juga dapat berpengaruh buruk terhadap karyawan lainnya. Bisa jadi, karyawan lain ikut-ikutan tidak disiplin karena
meniru kebiasaan buruk temannya. Ujung-ujungnya, Anda sebagai bos yang harus
menanggung kerugian akibat ulah karyawan seperti itu.
3. Produktivitas Karyawan
Berdasarkan Keseharian dalam Bekerja
Produktivitas
karyawan dalam bekerja tidak hanya ditentukan oleh kehadiran dan kedisiplinan
mereka dalam menggunakan jam kerja. Sekarang, lihatlah keseharian mereka dalam
bekerja. Apakah mereka terlihat semangat dalam bekerja? Apakah mereka terlihat
antusias ketika Anda berikan proyek baru? Apakah rona wajah mereka selalu
tersenyum, senang, dan bahagia ketika berhadapan dengan komputer-komputer di
kantor?
Cobalah
lebih empati terhadap keseharian karyawan Anda.
Mulailah
waspada jika mereka lebih sering terlihat lesu, murung, banyak mengeluh, dan
tidak semangat setiap kali bekerja. Ciri-ciri seperti ini menunjukkan rendahnya
produktivitas karyawan. Membiarkan karyawan bekerja dalam kondisi tidak semangat secara terus - menerus hanya akan membuat hasil kerja mereka tidak maksimal.
Untuk
itu, coba pahami mengapa karyawan Anda sering terlihat kurang semangat dalam
bekerja. Jika hanya terjadi sesekali tidak masalah. Itu manusiawi.
4. Produktivitas Karyawan
Berdasarkan Hasil Kerja
Ciri-ciri
produktivitas karyawan yang keempat dapat dilihat dari performa atau hasil
kerja yang mereka lakukan. Jika hasil kerja mereka dapat selesai tepat waktu
dan menunjukkan performa yang baik, itu berarti karyawan Anda bekerja secara
produktif. Sebaliknya, jika hasil kerja karyawan Anda sering molor dan selalu
di bawah standar, bisa jadi hal ini menunjukkan rendahnya produktivitas mereka.
Namun,
akan sangat kurang bijak jika Anda menilai produktivitas karyawan berdasarkan
hasil kerja mereka saja. Sebab, performa kerja karyawan ditentukan oleh banyak hal. Ketika performa mereka
buruk, bisa jadi bukan disebabkan oleh rendahnya produktivitas, namun karena
alasan lain, seperti: minimnya keterampilan, tingginya tuntutan dan tekanan
kerja, atau buruknya lingkungan kerja.
Untuk
itu, Anda perlu memperhatikan 3 poin sebelumnya dalam menilai produktivitas
karyawan Anda dalam bekerja.
Nah,
dari keempat poin di atas, apakah Anda menemukan tanda-tanda karyawan yang
tidak produktif di perusahaan Anda? Berapa kira-kira jumlah karyawan Anda yang
tidak produktif? Apakah jumlah karyawan produktif Anda lebih sedikit daripada
karyawan yang tidak produktif.
Pendekatan pokok yang seharusnya dilakukan adalah dalam
perubahan sikap manajer untuk menghadapi karyawan. Unsur sikap
manajer akan berpengaruh nyata untuk mengelola karyawan yang tergolong sulit.
Untuk itu beberapa hal yang perlu dilakukan manajer antara lain adalah :
- Karena relatif langsung berhubungan dekat dengan karyawan maka sebaiknya manajer mengetahui dan memahami karakter karyawannya masing-masing.
- Menunjukkan keteladanan sebagai pimpinan dalam berbagai hal mulai dari kejujuran, kedisiplinan kerja, keadilan,tanggung jawab hingga kecakapan berkomunikasi.Kalau ini dilakukan maka rasa hormat kepada manajer akan meningkat.
- Menghargai pendapat, prakarsa, dan kreatifitas karyawan walau sekecil apapun. Selain itu manajer harus mampu menjadi pendengar yang baik dan penuh perhatian kalau karyawan mengemukakan suatu masalah. Hal ini untuk memberi motivasi kerja bagi para karyawan.
- Mampu mendelegasikan tugas kepada para karyawan untuk pekerjaan tertentu. Tindakan ini merupakan bentuk kepercayaan kepada karyawan yang dianggap mampu melaksanakannya.
- Menghindari timbulnya konflik dengan karyawan. Cegah adanya tekanan-tekanan psikologis dalam bentuk ancaman, provokasi, dan hukuman-hukuman tanpa alasan yang jelas kepada karyawan.
Dengan semakin banyaknya orang yang
berada dalam satu perusahaan maka akan muncul pula pergesekan-pergesekan atau
konflik didalam perusahaan, beberapa diantaranya adalah pendapat, anggapan
tentang diskriminasi hak karyawan, miscommunication, karyawan yang bermasalah
serta masih banyak lagi. Disinilah yang kadang menjadi tantangan tersendiri
bagi seorang pemimpin, dan kadang dianggap menjadi salah satu tantangan yang
berat. Sehingga rahasia mengatasi karyawan bermasalah disajikan untuk Anda yang
sedang memiliki beberapa masalah dengan karyawan bermasalah.
Salah
satu masalah dalam perusahaan yang sering dikeluhkan para pemimpin perusahaan
adalah bagaimana cara mengatasi karyawan yang bermasalah. Hal ini hendaknya
menjadi perhatian khusus bagi para pemimpin perusahaan, mengapa karyawan mereka
menjadi bermasalah dalam perusahaan. Lalu bagaimana caranya mengatasi karyawan
yang bermasalah dalam perusahaan?
Tips Mengatasi Karyawan Yang Susah Diatur
1. Pahami temperamen karyawan
Tips pertama rahasia mengatasi karyawan
bermasalah adalah
pahami tempramen karyawan. Seorang karyawan adalah manusia yang memiliki
temperamen atau sifat alami yang dibawa sejak lahir. Secara umum karakter
manusia dibagi menjadi empat, yakni Sanguinis, Kholeris, Melankolis, serta
Plegmatis. Kenyataannya,temperamen manusia tidak hanya satu namun bercampur.
Temperamen ini tidak dapat hilang karena ini merupakan pembawaan alami yang
dimiliki semua manusia. Memahami temperamen karyawan adalah tugas penting yang
harus dilakukan para pemimpin perusahaan terlebih lagi ketika perekrutan kerja.
Dengan mengenali karakter serta temperamen mereka akan memudahkan anda sebagai
pemimpin untuk mengenal lebih dalam bagaimana karakter karyawan anda serta
mengatur karyawan dalam hal mengatur kinerja mereka.
2. Menunjukan sikap peduli
Rahasia
mengatasi karyawan bermasalah kedua adalah dengan menunjukkan
sikap peduli. Hal kedua untuk mengatasi karyawan yang bermasalah adalah dengan
memahami masalah apa sajakah yang sedang dihadapi karyawan. Tidak hanya masalah
saja, namun juga kebutuhan apa saja yang dibutuhkan karyawan. Kadang masalah
yang sedang karyawan hadapi bukan hanya disebabkan karena banyaknya tekanan
didalam perusahaan namun juga karena karyawan memiliki permasalahan sendiri
yang berasal dari luar perusahaan hingga akhirnya bisa berdampak pada pekerjaan
mereka. Untuk itu sebagai seorang pemimpin anda juga harus tanggap dengan
permasalahan yang sedang dihadapi karyawan anda, anda dapat melakukannya dengan
cara menanyakan kabar, menanyakan maslah yang sedang dihadapi atau memulai
topic pembicaraan ringan, dengan begitu mereka akan merasa bahwa anda memiliki
kepedulian terhadap karyawan.
3. Heart to Heart
Selanjutnya setelah mengenali
masalah apa yang sedang dihadapi karyawan, hal selanjutnya yang dapat anda
lakukan untuk mengatasi karyawan yang bermasalah adalah dengan mengajak mereka
untuk sharing atau berbicara dari hati ke hati. Ajaklah mereka untuk mengobrol
secara intens.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar